April 12, 2008

COin... RISALaH dUA SISi KEHIDUPAn

brand nu'
Coin. Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi koin. Kepingan uang logam. Receh. Pecahan uang kecil yang bagi banyak orang nggak ada artinya. 100 rupiah. 500 rupiah. Atau 25 dan 50 rupiah, kalau orang masih ingat. Tapi bagi sebagian orang yang lain – tukang parkir – koin masih punya nilai arti bahkan sangat berarti melebihi gaji PNS. Kok bisa? Coba hitung sendiri.
Lain cerita kalau buat gerombolan pengemis, gepeng istilah tenarnya atau pak ogah kalau di Jakarte sono dan mungkin masih banyak sebutan-sebutan lain, tapi nggak usah pusing dengan nama sebutan karena menurut Shakespeare “apalah arti sebuah nama” alias nggak penting. Tapi yang jelas mereka juga dapat keuntungan dari mengumpulkan keping demi keping, receh demi receh.
Jangan pernah terkecoh dengan tampang memelas dan penampilan compang camping mereka. Jangan pernah merasa iba kecuali kalau memang niatnya beramal buat tabungan masa depan saat menghadap di “meja hijau” si Empunya hidup. Menurut berbagai sumber yang dengan niat seteguh baja menyelidiki kehidupan gepeng, entah untuk penelitian atau cuma memenuhi rasa penasaran, atau bahkan mungkin memang kurang kerjaan, dan parahnya lagi, sengaja survey untuk kemudian ikut-ikutan jadi pengemis setelah tahu keuntungan yang didapat, mereka banyak yang memiliki rumah cukup mapan dan mampu beli McD tiap hari.
Well, that’s life! Banyak kenyataan hidup yang nggak sesuai dengan apa yang dipikirkan dan dibayangkan. Ketika berpikir mendapat emas, ternyata cuma kuningan biasa. Sebaliknya, ketika berpikir hanyalah sebuah batu biasa ternyata mutiara tiada tara. Bahkan ketika merasa benar ternyata nggak seratus persen benar, dan ketika merasa salah justru ternyata masih ada benarnya meskipun sedikit.
Yeaa whateva! Bukan itu yang terpenting. Ada hal yang lebih menarik di balik benda dan kata bernama coin. Entah disebut filsafat ato apa, tapi yang jelas lebih pas ketika hanya disebut dengan melihat sesuatu dibalik sesuatu. Coin yang pasti kita kenal dan biasa kita lihat ternyata bisa dijadikan gambaran kehidupan. Hidup bagaikan dua sisi coin, mungkin itu ungkapan yang lebih tepat. Dengan kata lain, layaknya coin yang punya dua sisi, demikian juga hidup dan kehidupan.
Dalam hidup, selalu ada dua sisi yang berlawanan dimana mungkin hal ini juga yang membuat terciptanya istilah “lawan kata” dalam bahasa kita. Ada kebaikan, ada juga keburukan. Ada kesedihan, namun ada juga kegembiraan. Ada tawa dan canda, tapi tetap ada tangisan dan derai air mata. Ada kegelapan, ada jalan terang…Dan masih banyak dua sisi yang lain yang menghias hidup ini.
Namun satu hal, bukan perlawanan kata itu yang perlu dimaknai. Justru dua sisi yang selalu menghiaslah yang perlu diselami dan diyakini untuk selalu memberikan semangat dalam hidup ini. Dengan semakin mengerti dua sisi yang ada, maka yakinlah kita seharusnya bahwa ada kebaikan dibalik keburukan, bahwa ada jalan terang setelah lorong gelap dan terjal, bahwa ada tawa canda penuh bahagia dibalik derai air mata kesedihan yang mendera. Seperti layaknya matahari yang kan selalu bersinar terang setelah hujan badai.
Lebih dari itu, meski dua sisi ini menimbulkan perbedaan, justru keindahan dan kesempurnaanlah yang seharusnya nampak. Bagai coin dengan dua sisi yang menyatu menjadi hal berguna, demikianlah seharusnya segala perbedaan yang ada di dunia ini. Perbedaan yang membuat semuanya menjadi selaras dan seimbang dan bukan sebaliknya. Terlebih ketika semua menyadari hal ini, maka indahlah hidup ini dan mungkin bisa mengurangi masalah penjara yang terlalu penuh sesak, atau bahkan mungkin mengurangi masalah ketidakberdayaan kaum papa karena semua mengulurkan tangan bahu membahu. Bukan hanya bencana, bukan Cuma bola, dan bukan Cuma fenomena lebaran dan hari raya lain yang mampu menyatukan perbedaan. Hati dan jiwa kitalah yang bisa dan mampu. Dan yang pasti, semua orang pasti tahu hal ini, hanya mungkin butuh sedikit berpikir dan sejenak kembali merenung.

1 komentar:

dee mengatakan...

sempet bingung mo pake coin atau pake mata uang.. hehe... gimana nie menurut kamu...?? ga penting banget yaaaa...
ya daripada ga da yang ditulis.. mayan kan buat menuh-menuhin wakakakakkakak....